Jurgen Habermas ; Neo Marxisme

Juregen Habermas adalah filsuf dan sosiolog serta generasi ke-2 dari Frankfurt School.
ia menemukan bahwa ada kebuntuan rasionalitas pada pendahulunya.

Rasionalitas; kalau yang saya tangkap adalah bahwa orang orang cenderung melihat masalh dari rasionya (yaitu mendapatkan semua jawaban dari permasalahan).

kebuntuan rasionalitas yang terjadi adalah bahwa akhirnya orang orang menjadi terjebak dengan cara berpikir positivisme (mekanis).

Rasionalitas sendiri terbagi menjadi dua; instrumental : bertujuan -> untuk menyelesaikan suatu masalah (terjebak dalam konsep sistem), yang kedua adalah rasionalitas komunikatif : mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran kita (ideologi) bukan untuk menyamakan pikiran atau memaksa atau mencapai apa yang ingin kita kuasai. maka dapat disimpulkan bahwa rasionalitas komunikatif itu otonom, tidak didominasi dan bertanggung jawab. maka adalah hal yang lumrah bahwa konflik kepentingan terjadi. konflik kepentingan itu sendiri dapat diatasi dengan mencari irisannya; yang menyentuh kepentingan pihak pihak yang terkait (transaksi antara harapan dan peran).

klaim kebenaran dalam rasio komunikasi

Lifeworld

Klaim Kebenaran

Dunia objektif (ukuran pasti->argumentasi->ada data data)

True or False

Dunia Sosial (kesesuaian -> menurut pendapat lingkungan)

Appropriatness

Dunia ekspresif

Authenticity

Komperehensif (ke-3 dunia diatas berkaitan -> sebuah issue dilihat dari ke-3 dunia tersebut)

Klaim Komperehensif

Klaim kebenaran dalam rasio komunikasi di atas dapat diperuntukan untuk menganalisis media (idealisme dapat dilihat dari sini).

selain dalam komunikasi, Habermas juga beropini dalam politik. menurutnya politik adalah hal yang tidak rasional namun menuntut untuk dirasionalkan.

Rasionalisasi kekuasaan dalam pandangan Habermas adalah kekuasaan yang ditentukan oleh diskusi publik yang kritis. Diskusi semacam itu hanya mungkin dilakukan di dalam sebuah wilayah sosial yang bebas dari sensor dan dominasi. Wilayah itulah yang disebut ruang publik seperti yang pernah terjadi dalam sejarah masyarakat modern. (catatan Marxist media theory 2 -> Media Studies)
jadi bisa dikatakan bahwa seorang politisi dapat terpilih menjadi wakil rakyat atau mungkin presiden harus diakui bukan semata mata dari cara dia berpolitik atau apa yang telah dia lakukan untuk negara, tapi dari legitimasi yang ia terima dari popularitas yang ia dapatkan dari diskusi ruang publik tersebut.

maka potensi dan hambatan menjadi ruang publik inilah yang akan dikaji dalam media.

posted under |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Followers


Recent Comments